Tiba-tiba
pemberitaan mengenai FinFIsher atau FinSpy kembali marak setelah muncul
dugaan bahwa Telkom dan Biznet menggunakan software mata-mata ini untuk
mengintai aktivitas pelanggannya.
Sebenarnya, software satu ini
sudah marak dibicarakan tahun lalu, namun lama-kelamaan menghilang
begitu saja. Dari pemberitaan-pemberitaan tersebut, ada sebuah
penelitian yang langsung dilakukan oleh FBI pada tahun 2012 lalu.
Dalam
penelitiannya, seperti dikutip (Bloomberg - 2012), smartphone Android
adalah perangkat termudah untuk dijangkiti spyware bawaan atau varian
lain dari FinSpy atau FinFisher.
Memang ada kemungkinan perangkat
seperti iPhone atau BlackBerry juga mampu terjangkiti, namun
kemungkinannya lebih kecil dibandingkan dengan Android.
Robert
Maxwell, seorang teknisi IT dari tim Office of Information Technology
Security, menjelaskan, "Android sangat mudah untuk dijebol oleh spyware
dan malware bawaan FinFisher, karena sistem yang diberlakukan Google
untuk Android adalah bebas. Jadi siapa saja dapat mengunduh dan
menginstal software dari manapun sumbernya."
Sebuah riset kecil
yang dilakukan oleh tim CrackBerry pada bulan Agustus 2012 lalu juga
sependapat dengan apa yang dikatakan Maxwell. Namun, dalam penelitian
tersebut, BlackBerry mempunyai sisi sekuritas yang lebih aman
dibandingkan dengan perangkat lain sejenisnya.
"Walaupun ada
kemungkinan bisa, namun berdasarkan sifat dari spyware yang akan
bergerak secara underground dan beroperasi tanpa sepengetahuan pemilik
perangkat, hal tersebut nampaknya sulit untuk dapat dengan mudah
menginjeksi BlackBerry. Sistem sekuritas di BlackBerry telah dirancang
untuk mengintegrasikan persetujuan sang pemilik dengan perangkat sebelum
mengeksekusi sebuah penginstalan apapun itu, jelas pihak CrackBerry.
So,
lebih baik mencegah daripada mengobati, disarankan untuk tidak
menginstal sembarang aplikasi dari tempat yang tidak direkomendasikan.
0 Response to "BlackBerry lebih aman dibanding Android dari intaian FinFisher"
Post a Comment